Tepatnya Dua minggu yang lalu aku diterima bekerja di sebuah perusahaan marketing based on Australia (perusahaan asing punya orang Australia) yang kantornya ada di gedung UOB Plaza, Thamrin Jakarta. Waktu aku dapat panggilan dari perusahaan ini, aku sempat kebingungan karna aku ga pernah ke Thamrin dengan kendaraan umum. Selama ini, setiap kali aku ke Jakarta selalu bersama keluarga dan naik mobil pribadi, jadi benar-benar ga tau harus naik kendaraan apa ke UOB Plaza. Aku coba tanya-tanya teman yang kerja di daerah Jakarta dan akhirnya teman semasa kuliahku Indah, bbm aku dan ngasih tau track-tracknya dari tangerang untuk menuju ke thamrin. Dari arah pinangsia (Tangerang) aku harus naik bis yang arah ke sudirman. Bisa naik bis M34(berAC) atau 45(Non AC). Nanti turun di Komdak polda (arah pintu senayan 1) lalu dari situ nyebrang jembatan dan naik busway ke arah thamrin dan berhenti di terminal tosari dan tadaaaaa, nyampelah di gedung UOB Plaza. Gedungnya tepat ada didepan terminal busway tosari. Hanya perlu sedikit nyebrang. Ongkos naik bis M34 sekitar RP 5500 aja dan ongkos buswaynya hanya RP 3500.
Awalnya aku bingung masuk kedalam gedung lewat mana, karna arah lurus dari jembatan ada ruangan dan aku lihat banyak orang yang masuk lewat situ. Jadi aku pikir ikutan masuk lewat situ aja. Nah distu ada penjaga yang bakaln ngecek tas kita. Setelah itu aku bertanya, untuk masuk ke UOB harus lewat mana, lalu penjaga menunjukan arah akau harus nail lift ke lantai 7 lalu nanti turun naik escalator ke bawah (nahlooo...bingung-bingung deeeh). Tapi saat itu ada seorang perempuan yang juga nanya-nanya ke penjaga untuk masuk ke UOB. Hmmm, roman-romannya ni orang mau interview juga, atau jangan-jangan tujuannya sama. Jadi aku deketin perempuan ini dan menyapanya, " mba, mau ke UOB Plaza juga ya?", dan ternyata bener. Dia mau ke lantai 34, sama denganku. Kemudian kami berkenalan. Namanya Fany, dia fres graduate juga lulusan dari kampus Binus.Setelah kita nanya-nanya, akhirnya sampe juga dilantai dasar dan kita harus ngasih KTP asli kita untuk bisa masuk ke UOB Plaza. Bener-bener repot saat itu. Dan parahnya lagi aku ga bawa KTP, karna saat itu aku pake tas adeku dan KTP asliku ada didalam tas yang aku tinggalkan dikosan. Huh, aku coba rayu-rayu satpam supaya bisa naik ke lantai atas, minimal bisa pake fotocopy KTP (karna aku bawa banyak fotokopian KTP didalam berkas CV), api tetep aja gak mempan. Finally, aku ngerengek-rengek ke satpamnya (ini strategi paling akhir yang aku punya) agar aku bisa ikutan interview diatas, dan akhirnya satpam mengijinkan aku bisa masuk naik ke lantai atas barengan dengan fany.
Awalnya aku bingung masuk kedalam gedung lewat mana, karna arah lurus dari jembatan ada ruangan dan aku lihat banyak orang yang masuk lewat situ. Jadi aku pikir ikutan masuk lewat situ aja. Nah distu ada penjaga yang bakaln ngecek tas kita. Setelah itu aku bertanya, untuk masuk ke UOB harus lewat mana, lalu penjaga menunjukan arah akau harus nail lift ke lantai 7 lalu nanti turun naik escalator ke bawah (nahlooo...bingung-bingung deeeh). Tapi saat itu ada seorang perempuan yang juga nanya-nanya ke penjaga untuk masuk ke UOB. Hmmm, roman-romannya ni orang mau interview juga, atau jangan-jangan tujuannya sama. Jadi aku deketin perempuan ini dan menyapanya, " mba, mau ke UOB Plaza juga ya?", dan ternyata bener. Dia mau ke lantai 34, sama denganku. Kemudian kami berkenalan. Namanya Fany, dia fres graduate juga lulusan dari kampus Binus.Setelah kita nanya-nanya, akhirnya sampe juga dilantai dasar dan kita harus ngasih KTP asli kita untuk bisa masuk ke UOB Plaza. Bener-bener repot saat itu. Dan parahnya lagi aku ga bawa KTP, karna saat itu aku pake tas adeku dan KTP asliku ada didalam tas yang aku tinggalkan dikosan. Huh, aku coba rayu-rayu satpam supaya bisa naik ke lantai atas, minimal bisa pake fotocopy KTP (karna aku bawa banyak fotokopian KTP didalam berkas CV), api tetep aja gak mempan. Finally, aku ngerengek-rengek ke satpamnya (ini strategi paling akhir yang aku punya) agar aku bisa ikutan interview diatas, dan akhirnya satpam mengijinkan aku bisa masuk naik ke lantai atas barengan dengan fany.
Alhamdulillah di sesi pertama yaitu interview group aku lolos sampai akhirnya aku masuk ke interview babak kedua untuk mengenal lebih dalam lagi tentang perusahaannya. Awalanya aku aga sedikit minder karna para pelamar yang datang berpenampilan sangat cantik dan memakai rok pendek serta berdandan lebih dengan sepatu hak yang tinggi. Sedangkan aku hanya berpenampilan seadanya, dengan kemeja tangan panjang, rok panjang, sepatu flat dan bedakan seadanya. Saat interview group ada 2 orang peserta yang aku yakin pasti 2 orang ini akan lolos ke sesi interview selanjutnya. Ga tau kenapa, ini hanya feelin aku aja. Dan ternyata tebakanku itu benar. Saat hadir ke interview personal, aku bertemu dengan mereka lagi dan aku ga nyangka aku termasuk orang yang lolos. Pekerjaan aku dapat diperusahaan ini sesuai dengan latar belakang studi ku yaitu Marketing. Tapi sayangnya Ayahku tidak mengijinkanku untuk ambil pekerjaan ini dengan alasan aku harus masuk ke perusahaan perbankan. Ayahku lebih senang jika aku bekerja di Bank. Awalnya aku sedih karna aku sudah nyaman dengan lokasi perusahaannya dan aku sangat ingin mengembangkan ilmu terutama dibidang marketing. Tapi aku yakin, ridho Allah ada di ridho orangtua. Apalagi aku anak gadis, jadi aku harus melaksanakan apa yang dikatakan orangtua. Sampai akhirnya tepat dua hari yang lalu, Jakarta dilanda hijan terus menerus yang menyebabkan banjir dan kota Jakarta jadi lumpuh total. Aku benar-benar ga nyangka, padahal waktu hari selasa 15 Januari lalu aku baru saja melewati daerah Thamrin, lalu melihat sekitar bundaran HI untuk interview lagi didaerah menteng. Rasanya kaya mimpi. Yang tadinya adem ayem aja tiba-tiba jakarta penuh dengan air. Padahal daerah ini sebelumnya gak pernah banjir sampe segini parahnya. Dan yang lebih mengenaskan lagi adalah kasus terjebaknya para pekerja di UOB Plaza. Mereka terjebak di lantai besmen karna banyak air banjir yang datang mengarah ketempat ini. Air mengalir dengan derasnya sehingga para karyawan yang terjebak sulit untuk keluar menyelamatkan diri mereka.
Aku turut berduka cita atas 2 korban yang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Dan 2 korban lagi ditemukan dengan selamata dalam kondisi yang sangat lemas. Musibah banjir ini adalah ujian dari Allah dan khusunya untuk ibu kota kita Jakarta. Aku ga kebayang seandainya aku jadi kerja disana, mungkin aku bakal ngerasain banjir dan macetnya. Apalagi kaki palsuku ini gak boloeh kena air, dia rentan cepat rusak kalo kena air. Jadi, aku ambil hikmahnya. Kita emang harus dengerin apa kata orangtua. Padahal awalnya aku maksa-maksa mau banget kerja disitu, tapi orang tua tidak menyetujui. Dan sekarang Thamrin banjir -
_-
_-
mba waktu itu di interview di perusahaan apa yaa? dan kerjanya bagaimana?
BalasHapushalo mba eriana
Hapusaku lupa waktu itu interview u/ perusahaan apa
saya juga dapat panggilan di UOB plaza tepatnya di lt 34 unitu 2, itu perusahaan yang bekerja di bidang apa?
BalasHapusSaya jg dpt interview di UOB plaza lt.34 mengatasnamakan UBER .dan aku apply lamaran itu dr jobstreet .aku jd ragu itu bener apa engga ya dan aku udh kroscek sih di google ada yg bilang penipuan ada jg bilang bener soalnya UBER baru buka di PLaZA UOB lt.34 gitu . Aduhh bingung nih
BalasHapusSaya jg dpt interview di UOB plaza lt.34 mengatasnamakan UBER .dan aku apply lamaran itu dr jobstreet .aku jd ragu itu bener apa engga ya dan aku udh kroscek sih di google ada yg bilang penipuan ada jg bilang bener soalnya UBER baru buka di PLaZA UOB lt.34 gitu . Aduhh bingung nih
BalasHapus