Selasa, 18 Oktober 2011

Kisah klasik tentang keikhlasan hati seorang "ADIK"

Ini kejadiannya sekitar bulan Juni tahun 2007...

   Ketika itu, aku baru selesai perawatan operasi pasca amputasi di RSPAD Gatot Subroto. Setelah hampir sebulan lamanya aku dirawat disana, akhirnya dokter Yursal mengijinkanku untuk pulang dan melakukan perawatan lanjutan dirumah. Tentunya setiap minggunya aku harus rajin kontrol kembali kerumah sakit untuk medical check up dan Fisioterapi (latihan jalan dengan 2 tongkat). Saat itu aku benar-benar merasa senang dan bahagia, karna setelah hampir  setengah tahun aku tidur diatas ranjang perawatan, akhirnya aku bisa juga kembali merasakan tempat tidurku sendiri dirumah.

   Sesampainya dirumah, ayahku memparkirkan mobilnya didepan rumah, lalu menggendongku dari mobil menuju kedalam rumah. Dengan kondisi dengan satu kaki yang utuh, aku hanya bisa duduk terdiam diatas kasurku, dan tidak henti-hentinya aku memandangi kamarku dengan mata yang berbinar. "Mama, akhirnya esa bisa tidur dikamar ini lagi ma...", celotehku dengan senang. Mama hanya tersenyum, dan memberitahuku. "Selama kamu sakit, boneka-boneka kamu mama laundry semua, soalnya udah pada dekil". Wah, wajar saja bonekaku pada dekil, karna aku gak pernah ngasih perhatian lagi sama mereka. Dari SMA, aku sudah hobi mengoleksi boneka-boneka sapi, dari yang ukuran terkecil samapi terbesar semuanya aku punya. Ada yang pemberian seorang sahabat, mantan, dan juga sepupu-sepupuku yang sama-sama pecinta boneka sapi. Lalu aku berkata pada Mama, "Ma bonekanya sekarang ada dimana?". Mama bilang, "ada dilemari semua, tunggu ya mama ambilin.." dan pada malam itu aku tidur dengan lelap dengan dikelilingi oleh boneka-boneka sapi kesayanganku.

   Keesokan harinya, Adikku Efnita yang saat itu sedang menghadapi ujian kelulusan SMU mengajakku jalan-jalan mengitari sekitar komplek. Aku kaget dan terkejut mendengar ajakannya. Karna saat itu kondisiku hanya mampu berjalan dengan kursi roda, aku belum lancar berjalan dengan tongkat. Lalu aku bertanya pada adikku, : De, emang gak malu jalan-jalan sam Kak Esa. Kakak kan kondisinya begini". Lalu Adikku menjawab, "Justru karna ade sayang sama Kakak Esa, makanya ade mau jalan-jalan sama Kakak, supaya sehat, jangan mendem aja dirumah. Biar ade yang dorong kursi rodanya."

    Setelah itu, adikku membantuku pindah dari tempat tidur ke kursi roda. Lalu kami berdua pergi jalan-jalan mengelilingi komplek. Adikku yang mendorong kursi rodanya. Disepanjang jalan kami bercanda-canda dan mengobrol. Namun selama perjalanan aku merasa banyak orang-orang yang melihat kearahku. Mereka selalu menatapku dari atas sampai bawah. Aku jadi seperti bahan tontonan. Hal itu membuatku jadi malu dan minder. Lalu aku berbisik ke arah adikku dan berkata, "De, Kakak Esa mau balik aja kerumah", lau adikku menjawab " Tanggung kak Esa, kita kan mau kelapangan, sabar ya..tunggu sebentar lagi".

    Tidak lama kemudian setelah kami sampai dilapangan, kami istirahat sejenak. Aku bertanmya lagi pada adikku, "De, kenapa ya selama dijalan tadi, banyak yang mandang kearah Kakak, emangnya Kak Esa jelek ya? atau karna Kakak pake kursi roda?", dan adikku menjawab sambil tersenyum, "Bukan begitu...mereka ngeliat Kak Esa karan salut dengan Kakak Esa yang TEGAR!!".

Notes
: Untuk Adikku Efnita Amalia Bachri....Terimakasih atas keikhalasan hatimu yang selalu menemani Kakak disaat terjatuh dan menderita...Langkah kakimu tidak terhingga. Selama aku sakit, kamu selalu bersedia mendorong kursi rodaku dan mengantarku kemana saja aku mau. Tanpa rasa malu, kamu selalu tersenyum ketika bersamaku dan tidak memperdulikan pandangan oranglain terhadap kita. Sungguh aku bersyukur telah mempunyai seorang adik cantik dan berhati lapang seperti kamu...Luv u ade ^___^


Senin, 17 Oktober 2011

- Cita-Citaku Di Masa Kecil Ingin Menjadi ATM -

  

 Kalo aku ingat kembali ke masa-masa aku masih kecil dulu, aku selalu membayangkan seperti apa ketika dewasa nanti...aku selalu berimajinasi seperti apa rasanya ketika aku duduk dibangku kuliah nanti. Apakah aku akan menjadi seorang yang teladan, berpendidikan dan menjadi wanita sukses.Apakah aku akan tumbuh menjadi gadis yang cantik dan menjadi kebanggaan orangtua. Semua hal itu sudah ada dibenakku.

  Ayahku adalah seorang pegawai Bank swasta di Jakarta. Dari aku bayi hingga usiaku 8 tahun, kami tinggal di Jakarta Timur. Aku masih ingat, ada seorang bibi dirumah yang katanya bekerja dirumah dari aku usia 3 tahun aku usia 7 tahun. Aku biasa panggil dia "Mba Enah". Mungkin saat dia ngurusin aku,, usianya masih masih remaja. Aku sangat dekat sekali sama dia. Kalo dia pulang kampung ke Jawa, aku pasti sakit demam, sampai mengigau setiap malam, berharap dia pulang lagi kerumah. Tapi kalo ada dirumah, aku sering banget ngejailin dia,,heheeee..Misalnya, kalo malem dia nawarin aku buat minum susu, aku suka nolak. Aku sengaja nunggu dia tidur dulu, kalo dia sudah tidur baru deh aku bangunin dia sambil ngerengek-rengek minta dibikinin segelas susu cokelat. Duh,, tapi sekarang aku suka nyesel sendiri kalo inget-inget itu. Gimana ya kabarnya mba Enah?, setahun sebelum aku pindah ke Tangerang, Mba Enah menikah. Setelah itu gak ada kabar lagi...

   Disana, aku juga punya tetangga yang bernama ito Simon. Kenapa aku panggil dia ito Simon?, karna dia yang memintaku demikian. "Ito" itu berasal dari bahasa kampung halamannya di Medan yang artinya "abang". Kami sangat bersahabat. Dia sudah seperti abang dan sahabatku sendiri. Hampir setiap hari kami menghabiskan waktu untuk main. Kadang-kadang maen rumah-rumahan, maen nintendo, robot-robotan, mobil-mobilan juga maen barbie,,hihihihiii. Waktu aku umur 6 tahun, dia berumur 12 tahun.Kalo aku maen sama anak tetangga yang lain, Ito Simon pasti ngambek dan marah sama aku. Katanya aku sombong,gak mau maen sama dia lagi... padahal kan aku juga pengen punya teman sepermainan yang lain juga...Tapi nanti kita cepet baikan lagi kok, kalo mau baikan lucu deh. Kita baikannya dengan cara mengaitkan kelingking kita satu sama lain lalu bilang "PEACE" trus damai lagi :). Mamanya juga baik banget lho sama aku. Tante Helena namanya. Kadang aku suak dibawa jalan-jalan sama dia, nemenin belanja, bertamasya, dll. Kadang dia juga nyuapin aku makanan kalo aku maen kerumahnya. Ito Simon juga punya seorang kaka perempuan, namanya Kak Chica,juga punya seorang adik perempuan, namanya Natasha.
 Diusiaku yang ke Delapan tahun, Ayahku pindah dinas ke Bank pusat yang berlokasi di Karawaci Tangerang. Akhirnya kami pindah ke Tangerang. Saat itu hatiku sedih dan berat meninggalkan teman-teman diJakarta. Mau tidak mau aku harus pindah ke rumah baru, dan sekolah baru. Tapi yang paling sedih adalah meninggalkan sahabatku Ito Simon. Sampai sekarang aku tidak tidak tahu bagaimana kabarnya. Lalu dengan hal yang serba baru aku harus menjalani yang namanya "adaptasi" dengan lingkungan baru...

   Dari sekolah biasa, aku pindah ke sekolah swasta. Sekolah yang ada kolam renangnya, kantinnya gede, lapangan yang luas, dan juga sistem antar jemput pake mobil jemputan. Semuanya benar-benar membuatku nyaman dan betah. Disaat aku kecil, setiap kali ada yang bertanya "Cita-citamu mau jadi apa?", aku selalu menjawab , "mau jadi ATM!!!". Orang-orang pasti ketawa denger jawabanku ini...konyol yah. Trus kalo ditanya lagi "Lho, kenapa mau jadi ATM?", aku jawab "soalnya ATM bisa ngeluarin uang, pasti didalamnya banyak uang". Ckckckckckkkk,, yaaak ampun..please deh,, seiring berjalannya waktu aku baru nyadar kalo ternyata ATM itu sebuah MESIN, tadinya aku kira didalem ATM ada orang yang kerjaannya ngeluarin uang setiap kali ada yang masukin kartu kedalam mesin. Xoxoxoxoxoxoxoxoxooooo >.<

   Nah, sekarang ini kan aku kuliah di Fakultas Ekonomi, kira-kira apa ada hubungannya ya sama kekonyolan cita-cita aku waktu masih kecil dulu,,heheheee....


Jumat, 09 September 2011

"Aku dibawanya ke Alam Fatamorgana"

    Tepatnya,, malam dimana aku mengalami kecelakaan pada haris Senin 6 November 2006 kondisiku yang terluka parah membuat aku tidak sadarkan diri dalam waktu yang cukup lama. Sesekali aku terbangun, namun sungguh tiada daya aku tidak bisa secara 100% membuka mataku . Selama aku hilang kesadaran, aku mengalami suatu hal yang belum pernah kualami sebelumnya. Aku dibawanya kesuatu tempat yang susananya tak lazim aku lihat selama aku hidup didunia. Disana seperti ada sebuah lorong waktu yang menyedot diriku kesebuah alam. Tiba-tiba aku seperti terjatuh dari langit, dan mendarat tanpa ras sakit sedikitpun tepat diatas hamparan rerumputan hijau yang luas sekali. Udara yang kuhirup pun bearoma wangi dan sejuk, dan setiap hembusan nafasku rasanya seperti mint yang menyegarkan jiwa. Kulihat dari kejauhan seperti ada istana yang bersinar, dan tepat didepan istana itu ada satu pohon besar dengan buah berwarna merah yang tumbuh lebat sekali. Tentunya nalarku sebagai manusia yang memliki rasa nafsu tergiur akan kan buah merah dan kemewahan istana tersebut.
   Baru saja kucoba untuk melangkahkan kakiku menuju kesana, tiba-tiba tubuhku seperti ditarik kembali ke lorong waktu. Aku seperti terjatuh dari atas. Kulihat kali ini aku berada didalam sebuah goa yang panas sekali. Rasanya aku seperti berada didalam tempat pemanggangan. Terdengar suara api seperti membakar kayu dalam jumlah yang banyak. Lalu aku teriak dan bertanya pada Allah, " Ya Allah, tempata apa ini?". Tak lama kemudian aku mendengar banyak sekali suara manusia yang minta tolong karna kepanasan. Sungguh ini adalah susana yang sangat tidak aku inginkan. Lalu aku berteriak kembali dan berkata, " Ya Allah, aku tidak mau disini...aku takut!".
    Baru saja kucoba untuk melangkahkan kakiku keluar dari sana, tiba-tiba aku berada ditempat yang lain lagi dalam waktu sekejap. Aku seperti berdiri tepat diatas bersnda.Kulihat dibawah sana orang-orang mengitari ka'bah sambil berucap, " labaikalllah humma labaik". Allahu akbar!...ternyata aku berada di tanah suci Mekah. Kulihat seluruh tubuhku berpakain muslim putih. lengkap dengan kerudung putih yang membalut kepalaku. Apa yang sedang aku lakukan disini ya Allah?, dalam hatiku bertanya-tanya. Ingin rasanya aku pergi kebawah, menuju ka'bah dan ikut tawaf. Senang sekali rasanya saat itu.

    Baru saja kucoba untuk melangkahkan kaki untuk menuju ka'bah, tiba-tiba seperti ada sesuatu yang menarik tubuhku. Dan dalam waktu sekejap aku jatuh dari atas dan mendarat tepat diatas tanah. Posisiku sedang menunduk saat itu. Entah kenapa aku seperti tidak sanggup untuk melihat sekitar. Karena ada persaan taku yang amat terdalam datang menghampiriku. Disini aku merasakan sesak, pengap dan seram. Perlahan kutadahkan wajahku untuk melihat sekitar arah kananku,dan.... "Atagfirullahaladzim!!!!" teriaku kencang. Aku melihat banyak sekali mayat yang dikafani berjajar dengan posisi tubuh yang mengarah padaku. Lalu kulihat lagi arah sebelah kiri, dan hal yang sama pun terjadi. Sontak aku berteriak sambil memejamkan mataku dan menutup kuping dengan penuh rasa takut, "Ya Allah,, tempat apa ini, aku belum mau mati...aku masih ingin hidup, bawa aku keluar dari sini Ya Allah!".
     Baru saja aku hendak melangkahkan kaki, tiba-tiba saja seperti ada yang menarik tubuhku dan aku memasuki lorong waktu yang terang sekali sampai-sampai mataku tak sanggup melihat sinaran cahayanya. Lama sekali aku berada didalam lorong waktu, hingga akhirnya aku dapat membuka mataku dan kulihat disekelilingku ada banyak sekali orang-orang yang kukenal sedang menangis dan membaca doa-doa.
     Terbangunlah aku dari tidurku yang panjang, dan saat itu baru kusadari, dan kurasakan sekujur tubuhku sangat sakit.





-----------------------------------

Kamis, 26 Mei 2011

Kisah Nyata Esa, November -06 -2006' di Kampus UNTIRTA



Pintu depan gedung B

sebagian atap teras rusak tertimpa balok beton dari lantai 4


Didalam foto ini, saya sudah dilarikan kerumah sakit setempat


Waktu itu kejadiannya hari senin,,sekitar jam 19.30 ba'da isya. Aku dan dua orang teman kosan, Ratna dan Nora berencana kekampus untuk menjeput salah seorang teman kosan lainnya, Baya yang saat itu sedang kuliah malam  (dia mahasiswa non reguler sedangkan kami mahasiwa reguler). Sebagai anak kosan,,kami selalu kompak kemanapun kami pergi. Walaupun salah satunya anak non reguler. Setiap jam makan malam,,biasanya memang kami selalu beli makanan disekitar kampus. Saat itu, Baya yg kebetulan sedang kuliah malam berkata padaku, "Sa, nanti jangan lupa ya jemput Baya ke kampus, kita makan malem bareng sekalian ke warnet buat bikin friendster". Aku mengiyakan ajakannya, karena kebetulan aku juga mau kekampus,,untuk menemui saudara jauhku yang ternyata sekelas dengan Baya. Hampir 8 tahun lamanya aku tidak bertemu dengan saudaraku itu. Aku baru diberi kabar oleh Pamanku, kalo saudaraku itu kuliah di Untirta juga, ambil jurusan Manajement dan kuliahnya kelas non reguler.


Malam itu, sebelum berangkat kekampus aku merapikan kamarku dikosan. Hanphone dan dompet kuletakan dilemari dan aku sempat menitip pesan pada Ratna, teman sekamarku. Aku bilang, "Na, ini dompet sama hp esa simpen dilemari,jadi kalo ada apa-apa tolong kasih ini ke orangtua esa yaah...".
Astagfrlh...aku gak ngerti kenapa aku bisa bilang kayak gitu ke Ratna. Sontak Ratna pun terheran-heran padaku.Tidak biasanya aku berperilaku seperti itu. Seolah-olah akan ada sesuatu yang terjadi padaku.


Bukan hanya itu saja, sewaktu aku hendak berangkat kekampus,,aku sempat berkata yang aneh lagi pada Nora, aku bilang "Duh,perasaan gw gak enak deh".  Jadi,,sebelum kecelakaan,, sudah banyak firasat yang melekat dan pertanda itu sudah ada...


Sesampainya dikampus, aku, Ratna dan Nora berjalan memisah. mereka berdua berjalan lamban dibelakangku,sedangkan aku jalan sendirian didepan mereka dengan tergesa-gesa. Sempat aku menarik tangan mereka dan menyuruh mereka supaya cepat jalannya,karna aku takut Baya sudah keluar dari kelasnya. Lalu setelah sampai digeung B, kami bertiga masuk melalui pintu samping. Suasananya sepi sekali...mungkin kelas belum selesai, aku lupa diruang apa Baya kuliah hari ini. Yang jelas, dia bilang di lantai dua. Akhirnya kami bertiga memutuskan untuk berputar masuk lewat pintu depan gedung B.Seperti biasa, aku jalan didepan mereka. Ratna dan Nora berjalan lamban dibelakangku karna mereka sibuk smsan. Aku duluan masuk gedung,, sesampai didalam ketika hendak naik tangga menuju lantai 2, tiba-tiba "Brrraraaakkkk" terdengar suara hentakan kerasa dari atas gedung, seperti ada sesuatu yang patah. Otomatis aku kaget, dan melihat keadaan sekitar. Para mahasiswa yang sedang kuliah pada berhamburan keluar kelas dan berlarian menuju pintu keluar samping kanan dan kiri gedung. Banyak juga yang buru-buru rebutan turun dari tangga sambil teriak "gempaaa....gempaa...".


Jika kalian jadi aku,, apa yang kalian lakukan pertama kali??, pastinya mencari jalan keluar terdekat kan untuk menyelamatkan diri. Nah, saat itu juga aku berlari menuju pintu depan yang barusan aku masuki...aku berlari sekencang-kencangnya, dan saat tepat berada dibawah canopy, langkahku langsung terhenti. Serpihan bebatuan berjatuhan kepundak ku. Aku mengehentikan langkahku, untuk mencari tahu dan melihat dari mana asal serpihan itu. Ketika aku hendak memalingkan wajahku untuk melihat kearah atasku, sontak aku teriak "Allahuakbar!!!!". Kuhalangi wajahku dengan kedua tanganku, saat itu juga dalam hitungan detik, sebongkah balok besar sedang terjun bebas  menimpa kepalaku, aku langsung jatuh pingsan dan sepertinya seluruh tubuhku tertimbun oleh sesuatu yang sangan menyakiti tubuh. . . .



to be continued :)


Menurut saksi mata saat itu,, aku tertimbun ditumpukan bebatuan ini :(
Tadaaaaaaaa....Look the different Before the tragedy and after tradegy

Persis didepan Gedung B... awalnya kalo lewat sini masih suka ngeri (takut ketimpa lagi) tapi seiring berjalannya waktu alhamdulillah jadi gak trauma lagi ^_^




----------------------

My Cute Cat "Yoda"

Yoda niih ^.^

-Richi and Yoda get in to tHe Box-

She's Jumi,, alias Juminten :p

Jumi and Yoda are fallin in Lope

 Luchuu yah :D









From Stray Cat being Pets ;)