Rabu, 13 Mei 2015

Selamat Jalan Bapak



Tepat hari Selasa 12 Mei 2015 lalu Ayahku meninggal dunia karna sakit yang dideritanya kurun waktu satu tahun ini. Sungguh dahsyatnya rasa kehilangan yang kami rasakan saat ini. Namun, aku tidak berlama-lama sedih karna aku menyadari bahwa pada suatu hari nanti akupun akan merasakan hal yang sama, yaitu kembali pada Sang Maha Pencipta Allah SWT.

Banyak kenangan yang tak terlupakan dari Ayahku. Beliau adalah Ayah yang ideal bagi kami anak-anaknya. Aku bersyukur telah ditakdirkan untuk menjadi putri dari Ayah yang hebat seperti beliau. Banyak hal yang Ayah ajarkan padaku dan banyak pula kebahagiaan yang Ayah berikan pada istri serta kelima anak-anaknya.Walapun belum terpenuhi baktiku pada Ayah, namun hatiku merasa lapang karna aku selalu menemani Ayah disaat sakitnya sampai nafas terakhirnya, saat itu aku menyaksikan proses sakaratul mautnya dan sempat kutuntun Ayah untuk melafadzkan syahadat dan dzikir.

Ayah, semoga kau tenang di alam sana. Terimakasih telah menjadi Ayah yang protektif kepada anak-anaknya demi melindungi kami dari berbagai macam keburukan diluar sana. Terimakasih telah menjadi Ayah yang selalu memberi masukan dan arahan kepada kami ketika kami merasa buntu. Terimakasih telah menjadi Imam yang selama ini dengan kerasnya mengajarkan kami untuk sholat tepat waktu hingga kami insha allah menjadi anak yang disiplin dalam beribadah. Terimakasih telah menjadi Ayah yang selalu semangat berjuang melawan rasa sakit demi bisa berkumpul bersama kami. Kini, kami hanya melihatmu dalah bentuk dokumen foto namun kenangan manis akan kebaikanmu akan selalu ada didalam hati. Ya allah semoga kami menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang selalu mendoakan alm. ayah agar dihapuskan segala dosa-dosanya dan diterima segala amal ibadahnya diSisiMu Ya Rabb...


Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari dari Jubair bin Nufair ia mendengarnya berkata, saya mendengar Auf bin Malik berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menshalatkan jenazah, dan saya hafal do’a yang beliau ucapkan: “ALLAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA ‘AAFIHI WA’FU ‘ANHU WA AKRIM NUZULAHU WA WASSI’ MUDKHALAHU WAGHSILHU BILMAA`I WATS TSALJI WAL BARADI WA NAQQIHI MINAL KHATHAAYAA KAMAA NAQQAITATS TSAUBAL ABYADLA MINAD DANASI WA ABDILHU DAARAN KHAIRAN MIN DAARIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA ADKHILHUL JANNATA WA A’IDZHU MIN ‘ADZAABIL QABRI AU MIN ‘ADZAABIN NAAR"
(Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, sebagana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya -di dunia- dengan rumah yang lebih baik -di akhirat- serta gantilah keluarganya -di dunia- dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia dengan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka).” Hingga aku berangan seandainya saya saja yang menjadi mayit itu.