Senin, 28 Januari 2013

New Hijab Collection





IDR 45.000/ Pieces

IDR 45.000

Now, new collection avalaible with more colours





Sabtu, 19 Januari 2013

UOB Plaza Thamrin


Tepatnya Dua minggu yang lalu aku diterima bekerja di sebuah perusahaan marketing based on Australia (perusahaan asing punya orang Australia) yang kantornya ada di gedung UOB Plaza, Thamrin Jakarta. Waktu aku dapat panggilan dari perusahaan ini, aku sempat kebingungan karna aku ga pernah ke Thamrin dengan kendaraan umum. Selama ini, setiap kali aku ke Jakarta selalu bersama keluarga dan naik mobil pribadi, jadi benar-benar ga tau harus naik kendaraan apa ke UOB Plaza. Aku coba tanya-tanya teman yang kerja di daerah Jakarta dan akhirnya teman semasa kuliahku Indah, bbm aku dan ngasih tau track-tracknya dari tangerang untuk menuju ke thamrin. Dari arah pinangsia (Tangerang) aku harus naik bis yang arah ke sudirman. Bisa naik bis M34(berAC) atau 45(Non AC). Nanti turun di Komdak polda (arah pintu senayan 1) lalu dari situ nyebrang jembatan dan naik busway ke arah thamrin dan berhenti di terminal tosari dan tadaaaaa, nyampelah di gedung UOB Plaza. Gedungnya tepat ada didepan terminal busway tosari. Hanya perlu sedikit nyebrang. Ongkos naik bis M34 sekitar RP 5500 aja dan ongkos buswaynya hanya RP 3500.

Awalnya aku bingung masuk kedalam gedung lewat mana, karna arah lurus dari jembatan ada ruangan dan aku lihat banyak orang yang masuk lewat situ. Jadi aku pikir ikutan masuk lewat situ aja. Nah distu ada penjaga yang bakaln ngecek tas kita. Setelah itu aku bertanya, untuk masuk ke UOB harus lewat mana, lalu penjaga menunjukan arah akau harus nail lift ke lantai 7 lalu nanti turun naik escalator ke bawah (nahlooo...bingung-bingung deeeh). Tapi saat itu ada seorang perempuan yang juga nanya-nanya ke penjaga untuk masuk ke UOB. Hmmm, roman-romannya ni orang mau interview juga, atau jangan-jangan tujuannya sama. Jadi aku deketin perempuan ini dan menyapanya, " mba, mau ke UOB Plaza juga ya?", dan ternyata bener. Dia mau ke lantai 34, sama denganku. Kemudian kami berkenalan. Namanya Fany, dia fres graduate juga lulusan dari kampus Binus.Setelah kita nanya-nanya, akhirnya sampe juga dilantai dasar dan kita harus ngasih KTP asli kita untuk bisa masuk ke UOB Plaza. Bener-bener repot saat itu. Dan parahnya lagi aku ga bawa KTP, karna saat itu aku pake tas adeku dan KTP asliku ada didalam tas yang aku tinggalkan dikosan. Huh, aku coba rayu-rayu satpam supaya bisa naik ke lantai atas, minimal bisa pake fotocopy KTP (karna aku bawa banyak fotokopian KTP didalam berkas CV), api tetep aja gak mempan. Finally, aku ngerengek-rengek ke satpamnya (ini strategi paling akhir yang aku punya) agar aku bisa ikutan interview diatas, dan akhirnya satpam mengijinkan aku bisa masuk naik ke lantai atas barengan dengan fany.

Alhamdulillah di sesi pertama yaitu interview group aku lolos sampai akhirnya aku masuk ke interview babak kedua untuk mengenal lebih dalam lagi tentang perusahaannya. Awalanya aku aga sedikit minder karna para pelamar yang datang berpenampilan sangat cantik dan memakai rok pendek serta berdandan lebih dengan sepatu hak yang tinggi. Sedangkan aku hanya berpenampilan seadanya, dengan kemeja tangan panjang, rok panjang, sepatu flat dan bedakan seadanya. Saat interview group ada 2 orang peserta yang aku yakin pasti 2 orang ini akan lolos ke sesi interview selanjutnya. Ga tau kenapa, ini hanya feelin aku aja. Dan ternyata tebakanku itu benar. Saat hadir ke interview personal, aku bertemu dengan mereka lagi dan aku ga nyangka aku termasuk orang yang lolos. Pekerjaan aku dapat diperusahaan ini sesuai dengan latar belakang studi ku yaitu Marketing. Tapi sayangnya Ayahku tidak mengijinkanku untuk ambil pekerjaan ini dengan alasan aku harus masuk ke perusahaan perbankan. Ayahku lebih senang jika aku bekerja di Bank. Awalnya aku sedih karna aku sudah nyaman dengan lokasi perusahaannya dan aku sangat ingin mengembangkan ilmu terutama dibidang marketing. Tapi aku yakin, ridho Allah ada di ridho orangtua. Apalagi aku anak gadis, jadi aku harus melaksanakan apa yang dikatakan orangtua. Sampai akhirnya tepat dua hari yang lalu, Jakarta dilanda hijan terus menerus yang menyebabkan banjir dan kota Jakarta jadi lumpuh total. Aku benar-benar ga nyangka, padahal waktu hari selasa 15 Januari lalu aku baru saja melewati daerah Thamrin, lalu melihat sekitar bundaran HI untuk interview lagi didaerah menteng. Rasanya kaya mimpi. Yang tadinya adem ayem aja tiba-tiba jakarta penuh dengan air. Padahal daerah ini sebelumnya gak pernah banjir sampe segini parahnya. Dan yang lebih mengenaskan lagi adalah kasus terjebaknya para pekerja di UOB Plaza. Mereka terjebak di lantai besmen karna banyak air banjir yang datang mengarah ketempat ini. Air mengalir dengan derasnya sehingga para karyawan yang terjebak sulit untuk keluar menyelamatkan diri mereka.
 
Aku turut berduka cita atas 2 korban yang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Dan 2 korban lagi ditemukan dengan selamata dalam kondisi yang sangat lemas. Musibah banjir ini adalah ujian dari Allah dan khusunya untuk ibu kota kita Jakarta. Aku ga kebayang seandainya aku jadi kerja disana, mungkin aku bakal ngerasain banjir dan macetnya. Apalagi kaki palsuku ini gak boloeh kena air, dia rentan cepat rusak kalo kena air. Jadi, aku ambil hikmahnya. Kita emang harus dengerin apa kata orangtua. Padahal awalnya aku maksa-maksa mau banget kerja disitu, tapi orang tua tidak menyetujui. Dan sekarang Thamrin banjir -
_-

   




Rabu, 16 Januari 2013

MODP Bank Muamalat Test


Alhamdulillah, kemaren aku ikut tes tulis untuk perekrutan program MODP (Muamalat Offiver Development Program) Bank Muamalat di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Biasanya ketika aku mendapatkan panggilan interview, aku hanya pakai kemeja dan rok panjang. Tapi untuk hari itu, aku berpenampilan lebih formal dengan tambahan setelan blazer. Aku bertemu dengan banyak peserta, dan ada beberapa peserta yang aku ajak ngobrol dan bertanya-tanya. Ternyata peserta banyak juga yang dari luar kota. Ada yang dari Semarang, Jogja, Padang, Bandung, Bogor, dll. Aku jadi tambah semangat, mereka aja yang jauh-jauh dari luar kota bela-belain untuk tes, jadi aku harus berusaha lebih keras lagi.

Aku kenalan sama seorang kawan, Poppy namanya. Dia lulusan dari Universitas Andalas Padang. Katanya, dia sementara ini tinggal dirumah saudaranya di Tangerang. Seneng deh, bisa kenalan sama orang Padang (soalnya aku ada darah padang juga, heheheee). Kita ngobrol-ngobrol sebentar sampai akhirnya masuk kedalan ruangan untuk tes tulis. Bismillah aku yakin pasti bisa ^__^

Dari tes tulis alhamdulillah aku lulus ke tahap walk interview. Sembari nunggu pengumuman untuk interview ga sengaja aku ketemu sama temen di bbm. Ussiy Fauziyah namanya, kita udah temenan di bbm sekitar hampir setahun , tp ga pernah ketemu secara fisik. Dia salah satu model di Hijmi, juga pesonil dari moslemah vocalis group "JADE" dan juga model di majalah Moshaict edisi berapaa ya, aku lupa . . . hohohoo :p
kalian bisa liat link blognya disini.


Kebetulan aku dan Ussiy dapet jadwal interview sore jam 4. Makanya kami menunggu sambil ngobrol-ngobrol, aku paling seneng ngobrolin bisnis dan tentang hijabers model. Nah, sampailah kami pada interview. Katanya hasil akan diumumkan minggu depan, insya allah. Oia, waktu memasuki Zhuhur, aku, Rahma dan Poppy sempat sholat bareng. Saat itu banyak sekali para peserta yang sholat di mushola lantai 5, dan disitu ga ada kursi yang bisa aku pakai untuk sholat. Jadi aku sholatnya duduk dengan posisi sila. Seperti yang kalian tahu, aku ini seorang tunadaksa, salah satu kaki ku adalah kaki palsu, jadi agak sulit untuk melakukan sholat dengan gerakan sempurna. Dan biasanya aku sholat duduk diatas kursi. Tapi pada saat itu tidak ada kursi yang bisa aku pakai. Mungkin orang-orang yang sholat disitu agak aneh melihatku sholat dengan posisi duduk, apalagi dari awal aku tidak terlihat seperti orang sakit. Tapi aku sudah terbiasa dengan kondisi ini. Setiap kali aku sholat ditempat umum atau dimesjid-mesjid, pasti ada saja orang yang bertanya kenapa aku sholat dengan posisi duduk atau kenapa aku bawa2 kursi lipat kemesjid?.

Nah, setelah selesai interview, aku dan Ussiy sholat Ashar. Saat didalam ruangan sholat hanya ada kita berdua, dan aku langsung bilang padanya, "Ussiy, jangan heran yaa aku sholatnya duduk". Mungin saat itu dia kaget, tapi dia bilang gak apa-apa dan tanya alasannya kenapa. Aku jelasin sedikit kedia, tapi cukup mewakili agar dia mengerti.

Setelah itu, aku dan Poppy berpamitan ke Ussiy karna kita beda arah pulang. Ussiy pulangnya ke Bekasi,sedangkan Poppy dan aku ke Karawaci Tangerang. Kebetulan, kita berdua gak begitu tau arah untuk pulang. Tapi katanya harus ke halte Sarinah dulu baru bisa ketemu bis yang arah ke Tangerang. Sampailah kita di halte busway sarinah, trus menuju ke arah slipi. Selama di bis aku baru bercerita ke Poppy tentang kondisiku. Dia bilang agak heran ketika sholat zhuhur tadi, dia juga mau nanya kenanapa aku sholat dengan posisi duduk, tapi agak canggung nanyanya. Selama perjalanan didalam Bis kita sharing-sharing tentang kuliah, kerjaan , dan lain-lain. Dari Slipi kita naik bis M34 arah ke islamic. Tapi cuaca di Jakarta lagi gak bersahabat. Hujan deras terus menerus, membasahi aku dan Poppy . Belum lagi air menggenang sampe telapak kaki. Pas kita naik bis M34 yang berAC, badan rasanya membeku gak bisa gerak. Bayangin aja, badan basah kuyup plus naik bis yg berAC = nantangin penyakit. Ditambah lagi macet yang bikin badan menggigil jadi lebih lama jangka waktunya. But, i'am verry enjoyed it. Walaupun capek tapi ada rasa senengnya juga. Aku jadi bisa ngerasain gimana susah payahnya orang-orang yang kerja di Jakarta, yang hampirtiapa hari ngadepin macet.


Yaaa, cukup sekian cerita hari ini..

see  y. . .




Senin, 14 Januari 2013

Ngelamar Sana, Ngelamar Sini (Looking For a Job)


     Okay, sebulan lebih sudah aku interview di beberapa perusahaan. Ada perusahaan yang panggil aku tanpa aku ngelamar kesana, dan panggilan lainnya aku dapat setelah aku meng'apply surat lamaran ke banyak perusahaan. Bisa dibilang, masa-masa setelah lulus kuliah adalah masa yang paling berat dan sangat menggalaukan. Dulu semasa kuliah aku terbiasa disibukan dengan aktivitas kuliah sambil kerja juga organisasi kampus. Dan setelah lulus kuliah aku bener-bener ga punya pekerjaan tetap dan ga ada kegiatan lain selain ngelamar sana, ngelamar kesini. Mau maen sama teman-teman, merek audah pada sibuk dengan karir dan rumah tangga mereka. Yang terkadang susah banget ngatur jadwalnya buat ngumpul-ngumpul kalo ga ada acara yang penting-penting banget. Well, makanya aku juga harus punya kesibukan.

      Alhamdulillah, saat ini aku punya bisnis kecil-kecilan. Banyak orang-orang terdekat mengatakan, aku punya bakat dibidang bisnis, mereka bilang sebaiknya aku membuka usaha saja daripada kerja kantoran. Saran mereka memang benar, tapi aku masih punya cita-cita yang harus aku capai dan cita-cita ini sudah ada sejak aku usia 5 tahun, jauh sebelum aku suka dengan hal-hal yang berbau bisnis. Apa itu??? . . .  Dunia perbankan. Yups, aku sangat ingin masuk kedunia perbankan dan berkarir dilembaga keuangan seperti Bank. Kalo bisa Bank syari'ah. Biar akunya bisa selalu tampil syra'i :D
Aku pengen banget bisa ikut program ODP seperti yang diadakan Bank Mandiri, SODP, MODP seperti di Bank Muamalat dan sebagainya. yaa pokoknya program Development Managament dimana kita akan dilatih dan masuk masa pendidikan untuk kemudian kita bisa mempunyai kesempatan menjadi pemimpin. Subhanallah, alhmdulillah aku diundang oleh salah satu Bank syariah di Jakarta untuk mengikuti tes dan interview. Sudah masuk kualifikasi saja untuk mengikuti tes nanti aku sangat bersyukur ya Allah. Tes nya akan dilaksanakan besok. Doain aku ya . . .semoga aku lolos tesnya ^__^


    Oia, by the way...aku ada beberapa pengalaman selama dapet panggilan interview. Mungkin temen-temen pada heran, kenapa hampir tiap minggu aku selalu dapet panggilan interview. Pertama, karna aku ngelamar dibanyak perusahaan (mungkin udah lebih dari seratus) dan pastinya sesuai dengan bidang aku. Kedua, mungkin CV yang aku ajukan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Misalnya, ada latar belakang organisasi dan juga latar belakang pengalaman kerjanya. Ketiga, nilai IPK yang sebenrnya pas-pasan tapi dibilang jelek engga dibilang kebagusan juga engga, hihihiii. Keempat, nah yang satu ini sebenernya ada diposisi paling awal sebelum tiga hal tadi dibahas, yaitu DOA. Do You Belive with The Power of Pray?, Have You Ever Hear With The Words "WHAT YOU SAID IS WHAT YOU GET". Nah, kita harus percaya dengan kekuatan doa. Walaupun Allah belum memberi jawaban pada kita, jangan pernah putus asa untuk terus rajin berdoa.Kalo bisa sunnah dan sedekahnya ditingkatin supaya balance (antara permintaan kita kepada Allah sesuai dengan kita melaksanakan perintah Allah).


    Ada beberapa teman yang bilang, "wah esa channel'nya kuat banget, sampe bisa dipanggil diperusahan x", aku jawab dengan senyum, "alhmadulillah, channel saya satu-satunya yang bisa bikin saya dipanggil masuk keperushaan itu hanyalah Allah ta'ala". Ada juga teman yang mencibir, "Ya wajar aja lo masuk situ, kan link dari bokap lo ada dimana-mana". Aku cuma bisa bersabar dan mengelus dada, mereka ga tau sekeras apa Ayahku mendidik ku untuk mandiri dan bisa mendapatkan pekerjaan dengan hasil usahaku sendiri.


    Pilihan untuk bekerja itu banyak, aku bisa saja kembali ke Untirta dan menjadi pegawai disana. Atau minta ke Ayahku untuk masuk keperusahaannya, bla...blaa...and bla...blaa...
Tapi biasanya, kalo kita mendapatkan suatu pekerjaan atas bantuan  orang lain, kita bisa bermalas-malasan atau tidak amanah mengemban pekerjaan tersebut. Karna kita tidak merasakan seberapa susahnya untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. . . (pengalaman pribadi euuuy). Makanya, semoga dengan hasil usaha dan jerih payahku sendiri, Allah menuntunku untuk mendapatkan pekerjaan yang aku mampu.

aamiin ;)



Minggu, 13 Januari 2013

The Power Of Sedekah - (Part 2) Dalam 7 hari Allah menggantinya

Sebenernya aku agak takut untuk mencerikatan yang satu ini, karna aku takut dianggap riya dan sebagainya. Tapi ini cerita yang sangat menarik dan juga untuk mengenang kebaikan almarhum Rektorku Prof. Yoyok Mulyana. Saat aku kecelakan dulu, adalah masa-masa kepemimpinan Alm. Prof Yoyoy dikampus Untirta. Alhamdulillah beliau bertanggung jawab atas rubuhnya canopy gedung perkuliahan yang menimpaku, dan semua biaya pengobatan ditanggung oleh pihak kampus dan katanya juga dari pihak pendonor. Biaya pengobatanku sangat besar sekali, beberapa kali aku melakukan operasi yang tentunya memakan dana yang cukup besar. Dibalik musibah dan setiap kesedihan pasti ada hikmah. Kadang aku berfikir, seandainya saat itu aku mengalami kecelakan dijalanan atau ditepat lain, belum tentu ada pihak yang mau bertanggung jawab dan mendanai biaya pengobatan sebesar yang dilakukan Kampus Untirta kepadaku. Okee, back to topick. Jadi, saat itu aku masih dalam masa perawatan (sekitar bulan Desember 2006). Ada seorang kawan Ibuku yang datang menjenguk, dan saat itu dia menangis melihat kondisiku. Dia mendoakanku dan ketika dia hendak pulang, dia memberikan uang yang langsung ditaro dalan gengaman tanganku saat aku mau menyalami tangannya. Lalu orang itu pulang, dan aku terkejut seketika, melihat jumlah uang yang dia berikan Rp 100.000 rupiah. Dan orang yang memberikan aku uang ini adalah orang yang selama ini orangtuaku bantu. Aku malu, karna orang ini adalah orang susah, kenapa dia malah memberikan aku uang sebesar ini, yang aku pikirkan adalah apakah hari itu dia punya uang untuk keperluan anak dan istrinya?. Untuk pertama kalinya aku merasan seolah-seolah aku ini orang susah. Seumur hidup aku belum pernah menerima pemberian berupa uang dari orang lain ketika aku sakit. Aku malu, apalagi yang memberikan ini adalah orang susah yang biasa keluargaku tolong. Tapi kali ini rasanya aku tak berdaya, berdiri dan berjalan saja aku tidak mampu. Karna kondisiku benar-benar hanya bisa berbaring diatas tempat tidur.

Uang seratus ribu rupiah itu aku simpan dibawah bantal, aku menunggu semua orang-orang didalam ruangan keluar dan pulang. Sampai pada akhirnya dikamar hanya ada aku dan Ibuku. Lalu aku panggil mama, dan menggenggam tangan mama sambil berkata :
E:  "Mama, tadi temen mama ngasih esa uang, seratus ribu. Bukannya dia orang susah Ma?, kok malah ngasih esa uang sebanyak ini".
M: "Terima aja kakak esa, seraya esa doain orang itu semoga Allah kasih rejeki yang berlimpah untuk dia sekeluarga"
E: "Ia mama, insya allah esa doain. Tapi mama, uang ini mau diapain, esa kan gak bisa ngapa-ngapain percuma pegang uang juga. Gini aja, mama bisa ga bantuin esa, kasih uang ini untuk anak yatim trus minta doanya supaya esa diberi kesempurnaan kesembuhan dan moga-moga besok-besok ada rejekinya biar bisa kasih uang lebih lagi"

Lalu hari itu juga Ibuku melaksanakan amanah yag aku minta.

Satu minggu kemudian, Alm. Prof. Yoyo datang mengunjungiku secara pribadi tanpa mahasiswa BEM menemaninya. Saat itu Pak Yoyo membawa sebuah Map bnerwarna merah, yang aku kira mungkin itu isinya adalah berkas-berkas. Pak yoyo bertanya padaku, "Neng esya suka denger musik?", aku jawab "suka banget Pak, saya seneng denger musik". Lalu Pak Yoyo memberikan mamp merahnya padaku dan berkata "Ini untuk esya, bisa kamu pakai untuk beli MP3, supaya kamu ga kesel diatas tempat tidur terus".
Subhanallah, ternyata saat itu Pak yoyo memberikan aku uang sebesar Rp 1.000.000 , jumlah yang sangat besar. Tidak lupa aku mengucapkan terimakasih. Janji Allah memang benar. Kita beri 1 akan dibalas 10 kali lipat bahkan lebih.
Hari itu Pak yoyo sedikit memberiku nasehat,karna aku sempat menangis dan mengeluh padanya, "Pak kenapa ya gak pelacur aja yang dikasih kayak gini, kenapa gak maling aja yang dikasih musibah kaya gini, emang esa salah apa??? kenapa harus esa yang begini...". Pak Yoyo menenangkanku mengusap-ngusap punggung seraya berkata, "Neng esya harus bersyukur, justru karna Allah sayang dan perhatian sama esya makanya dia kasih ujian ini. kenapa pelacur,maling dan penjahat dibiarkan hidup enak dan senang karna Allah tidak sayang dan cuek pada mereka. Saat itu juga aku yang sedang menangis merengek-rengek langsung terdiam. Benar juga apa yang dikatakan Pak Yoyo.

aku ingat akan sebuah ayat yang bunyinya
"Laa yukallifullahu nafsan illa wus'aha ..."
Artinya: "Allah tidak akan membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya...(QS. Al-Baqarah:286)

The Power Of Sedekah (1) - Transfusi Darah

Assalamualikum, malam ini esa mau cerita tentang keajaiban dari sedekah. Ini pengalaman pribadi, jauh sebelum aku mendalami ilmu sedekah. Semasa SMA, aku sering mendengarkan tausyiah Ust. Yusuf Mansyur tentang "Kun Fayakun" (apabila terjadi, terjadilah) petikan dari surat yasin ayat 82. Dan juga tentang ilmu sedekah. Namun saat ini, aku hanya menyimaknya saja tanpa mempraktekannya dalam keseharianku. Aku selalu mianerasa, sedekah itu nanti saja ketika aku sudah memiliki penghasilan tetap, menjadi orang kantoran misalnya. Ketika usiaku memasuki 17 tahun, disekolahku sedang ada kunjungan dari PMI (Palang Merah Indonesia), saat itu aku sangat ingin mendonorkan darahku karna aku ingin menjadi orang yang bermanfaat walaupun hanya melalui darah. Diluar sana pasti banyak orang-orang yang membutuhkan darah, mumpung aku masih muda dan memenuhi persyaratan dengan tekad yang kuat aku beranikan diri untuk mendonorkan darah dan alhamdulillah dari segi umur, berat badan, riwayat kesehatan dan tekanan darah, aku lolos dan diperbolehkan untuk menjadi pendonor.
Aku ingat sekali, saat itu perwakilan pendonor darah dari kelasku hanya beberapa orang saja, karna memang tidak semua teman-temanku memenuhi kualifikasi untuk menjadi pendonor. Aku ingat teman-temanku yang ada diruang PMI saat itu adalah Malki, Cen-cen (Chandra), Ichsan Baidilah, Cindy dan aku sendiri. Kebetulan aku mendapat giliran yang paling akhir untuk donor darah. Aku lihat wajah-wajah teman-temanku yang sedang donor darah pucat dan tegang, bahkan ada pula yang sambil mengeluarkan air mata. Aku takut, pasti sakit rasanya. Tapi aku tidak mau mundur karna aku tau donor darah merupakan kegiatan yang berjiwa sosial dan dapat meringankan beban seseorang diluar sana yang sanagt membutuhkan darah.
Tiba saatnya giliranku untuk donor, aku lihat jarumnya besar sekali, lebih besar dari jarum infus atau jarum suntikan vitamin. "Jleppp" aawww, rasanya memang sakit. Setelah jarum ditusukan, darah langsung mengalir ketabung. Tapi saat itu yang aku rasakan adalah kenikmatan. Aku malah ingin menjadi pendonor yang rutin. Katanya, donor darah itu menyehatkan tubuh dan pastinya menumbuhkan rasa jiwa sosial terhadap diri kita sendiri.
Satu tahun kemudian, Pada tahun 2006 aku masuk kedunia perkuliahan. Tetapi tidak disangka aku mengalami kecelakaan dikampus yang menyebabkan aku banyak kehilangan darah. Terjadi pendarahan hebat di kepala dan kaki kananku. Untuk kisah kecelakaan yang aku alami, bisa dilihat di link ini.

Alhamdulillah, saat itu aku cepat-cepat dibawa ke rumah sakit terdekat. Dokter mengatakan, aku butuh banyak darah. Apalagi akan dilakukan operasi. Perkiraan darah yang disiapkan sekiatr 7 tabung darah golongan O. Sayangnya di PMI stok darah gol. O sedang habis. Dan Ayahku disuruh ke Jakarta atau Cilegon untuk beli darah. Beruntung, pada saat itu para mahasiswa yang sedang menjengukku dan tau kondisiku membutuhkan darah, mereka langsung menwarkan diri untuk mendonorkan darahnya padaku. Subhanallah, Allah membantuku dengan sangat cepat melalui mahasiswa-mahasiswa itu. Walaupun aku dalam keadaan setengah sadar, tetap dalam hati aku berucap syukur pada Allah, dan aku teringat ketika aku mendonorkan darah saat SMA dulu.

Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan mengalami kecelakaan yang menyebabkanku kehilangan banyak darah. Untuk siapapun para Mahasiswa UNTIRTA yang pada saat itu telah menolongku, sungguh aku tidak tau siapa nama kalian dari dari fakultas apa. Dan mungkin kalian juga tidak tau orang yang kalian tolong ketika itu,  saat ini sudah bangkit kembali dan sangat ingin sekali mengucapkan terimakasih secara langsung. Selama aku hanya bisa berdoa, pasti Allah akan membalas kebaikan kalian berkali-kali lipat.

Yang aku ingat ketika dirumah sakit dulu, ada salah satu senior aktivis yang mengatakan orang yang saat itu bawa aku kerumah sakit adalah Pman dari fakultas hukum, tapi di Untirta banyak mahasiswa yang dipanggil-panggil Pman (kayak nama tokoh kartun jepang).

Sebenarnya aku punya banyak cerita dan insya allah semoga bermanfaat.
selama ini bisa membawa pada hal kebaiakn , pasti aku share di Blog ;)