Selasa, 30 April 2013

Sister Graduation Day From Pondok Pesantren Daar El Qolam , Gintung Balaraja









Alhamdulillah setelah 6 tahun lamanya adikku Farida Aryani Bachri menempuh pendidikannya di Ponpes Daar El Qolam, akhirnya tibalah masa-masa yang sangat dinantikan yaitu "KELULUSAN".
 Adikku yang satu ini bisa dikatakan anak yang paling jarang dapat berkumpul dengan keluarganya karna semenjak dia duduk dibangku kelas satu SMP sampai kelas 3 SMA, dia mondok dipesantren yang waktunya liburnya hanya setahun 2-3 kali saja. Dalam setahun bisa dihitung pake jari berapa kali aku menghabiskan waktu bersamanya. Aku tahu sebenernya ga mudah menjalani kegiatan dipesantren yang dalam pandanganku sangat disiplin dan padat dengan aktifitas keagamaan. Hafalan Al Quran, menjadi ketua kamar, mengajarkan ngaji pada adik-adik kelasnya, belum lagi kegiatan sekolah serta organisasi dan ekstrakulikuler yg ia jalani. Dari tiga adikku yang dimasukan ke pondok Daar El Qolam, hanya Farida yang berhasil menempuh pesantrennya sampai lulus. Dua adikku Azwar Rachman bachri, Dan Annisa Bachri hanya menempuh 3 tahun dan setahun sajadipesantren.


Ada hal lucu yang terkadang bikin aku ketawa-ketawa sendiri. Setiap kali aku menjenguk adik-adikku dipesantren, mereka selalu berbicara dengan teman-temannya menggunakan bahasa arab yg aku tidak mengerti. Aku hanya bisa bengong atau senyum-senyum aja. Suatu ketika adikku Farida mendapatkan masalah yang akhirnya mau tidak mau aku sebagai kakaknya harus menemui Ustadzahnya dibagian pengasuhan, dan ketika itu aku dengan Ustadzah nya membuat kesepakatan agar adikku tidak mengulangi kesalahannya  lagi dipondok. Lalu sang Ustadzah menasehati adikku dengan bahasa arab, saat itu aku hanya bisa senyum seolah-olah mengerti apa yang dikatakan sang Ustadzah, padahal dalam hati aku istighfar terus sambil menggumam "kenapa gue gak pinter bahasa arab yaa??!!" U_U


Dulu saat masuk ke SMP, aku memnag mau dimasukan juga kepesantrean Daar El Qolam, tapi aku nangis ketakutan karna aku punya sakit gejala ashma dan tidak bisa juah dari orangtuaku. Dulu juga aku berpendapat bahwa anak-anak yang masuk pesantren itu adalah anak yang nakal dan anakdi anak yang shobuangan. Makanya ketika Ayahku mau memasukanku ke ponpes aku protes karna kau merasa bukan anak yang nakal. Tapi ternyata semua pandangan itu salah. Justru masuk ke pesantren adalah salah satu jalan kita untuk menjadi anak yg sholeh, lebih faham tentang ilmu agama, menjadi manusia yang displin dan berkarter ketika terjun ke masyarakat.


Almarhum Ustad. Jefri Buchari juga mantan santri dari Pondok Pesantren Daar El Qolam gintung, Balaraja - Tangerang. Yang aku dengar dari pidatonya almarhun ketika itu dia sempat mondok disini hanya sampai 4 tahun saja. Uje termasuk santri yang sangat badung dan nakal, dia beberapa kali mencoba kabur dari pesantren (adikku Azwar juga pernah berhasil kabur dari pesantren tapi akhirnya kembali lagi ke pesantren dengan sanksi hukuman botak bertubi-tubi :p).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar