Oleh Fadhil ZA
Surat ini menceritakan tentang dahsyatnya hari kiamat, pada ayat 1
anda bisa membayangkan bagaimana ketika bumi digoncangkan dengan
goncangan yang dahsyat, Rumah dan gedung bertingkat runtuh semua tanah
bergelombak bagai ombak lautan, manusia berlarian kesana kemari ,
bayangkan dan rasakan ken5geriannya.
Banyak orang yang membaca atau
mendengarkan Al Qur an namun Al Qur an tidak berbekas dihati mereka .
Suara bacaan Qur an hanya singgah ditelinga mereka seperti suara angin
atau suara lain sep-erti suara deru mobil, kicauan burung , dan hiruk
pikuk suara manusia.Al Qur an tersebut Sedikitpun tidak berbekas dihati
mereka.
Padahal Allah menurunkan Al Qur an untuk
dibaca, didengar, dihayati agar berbekas dihati dan menjadi obat serta
rahmat bagi orang yang beriman. Allah telah mengingatkan didalam surat
Al A’Raaf ayat 204 dan Al Israak 82 :
204.
Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan
perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (Al A’Raaf 204)
82. Dan
Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian (Al Israak 82)
Bagaimana caranya agar bacaan Qur an
betul betul berbekas tertanam dihati kita hingga kita bisa merasakan
nikmatnya mendengar atau membaca Al Qur an ? . Syarat utamanya adalah
kita harus mengerti setiap ayat yang kita dengan atau baca itu. Untuk
bisa mengerti ayat Qur an tidak mutlak harus bisa bahasa Arab dahulu.
Sekarang sudah banyak Beredar Kitab al Qur an lengkap dengan
terjemahannya, demikian pula ada bacaan Qur an yang sudah langsung
diterjemahkan. Tidak ada alas an lagi bagi kita untuk tidak mengerti
bacaan Qur an itu.
Gunakan imajinasi dan perasaan anda
ketika mendengar bacaan Qur an berikut terjemahannya itu. Bayangkan apa
yang dimaksud ayat itu dan rasakan dengan hati anda.Ketika saya mengucapkan kalimat :” Tadi
pagi saya melihat seorang anak yang tertabrak truk hingga terseret masuk
kolong mobil ….” . Perhatikan apa yang anda bayangkan dan bagaimana
perasaan hati anda.
Ketika saya mengucapkan kalimat :” Kapal
yang kami tumpangi bergoncang keras di hantam ombak dan gelombang
dilautan yang sedang diamuk badai , sebentar oleng kekiri sebentar oleng
kekanan” Anda tentu bisa membayangkan keadan itu dan mersakan kengerian
yang mencekam, bukan
“ Dihadapan kami telah terhidang beraneka macam hidangan dan makanan yang lezat, sementara para pelayan
berkeliling membawa minuman yang sejuk dan segar…..” Anda tentu bisa
membayangkan suasana itu dan merasakan kegembiraan dihati anda bukan?
Coba teknik seperti diatas anda gunakan
untuk menghayati bacaan Al Qur an , Perhatikan surat al zalzalah
berikut dibawah ini , gunakan imajinasi anda untuk membayangkan dan
hati anda untuk menghayati :
Bismillahirrahmaanirrahiim
“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah; Maha Penyayang”
“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah; Maha Penyayang”
إِذَا زُلۡزِلَتِ ٱلۡأَرۡضُ زِلۡزَالَهَا
Idzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa
1. “Apabila bumi digoncangkan hingga gempar (goncangan yang dahsyat),”
1. “Apabila bumi digoncangkan hingga gempar (goncangan yang dahsyat),”
وَأَخۡرَجَتِ ٱلۡأَرۡضُ أَثۡقَالَهَا
Wa akhrajatil ardhu atsqaalahaa
2. “serta bumi mengeluarkan hal-hal berat yang terpendam (yang dikandung)nya,”
2. “serta bumi mengeluarkan hal-hal berat yang terpendam (yang dikandung)nya,”
وَقَالَ ٱلۡإِنسَٰنُ مَا لَهَا
Wa qaalal insaanu maa lahaa
3. dan manusia mengatakan: “ada apa dengan bumi (menjadi begini)?”,
3. dan manusia mengatakan: “ada apa dengan bumi (menjadi begini)?”,
يَوۡمَئِذٖ تُحَدِّثُ أَخۡبَارَهَا
Yaumaidzin tuhadditsu akhbaarahaa
4. “pada hari itu bumi menceritakan riwayatnya (beritanya),”
4. “pada hari itu bumi menceritakan riwayatnya (beritanya),”
بِأَنَّ رَبَّكَ أَوۡحَىٰ لَهَا
Bi-anna rabbaka auhaa lahaa
5. “karena sungguh Tuhanmulah yang memerintahkan (yang sedemikian itu) kepada ia (bumi).”
5. “karena sungguh Tuhanmulah yang memerintahkan (yang sedemikian itu) kepada ia (bumi).”
يَوۡمَئِذٖ يَصۡدُرُ ٱلنَّاسُ أَشۡتَاتٗا لِّيُرَوۡاْ أَعۡمَٰلَهُمۡ
Yaumaidzinn yashdurun naasu aystaatan liyurau a’maalahun
6. “Pada hari itu manusia ke bermunculan dari dalam kuburnya dan dalam keadaan berkelompok-kelompok, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) dari berbagai amal pekerjaan mereka,”
6. “Pada hari itu manusia ke bermunculan dari dalam kuburnya dan dalam keadaan berkelompok-kelompok, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) dari berbagai amal pekerjaan mereka,”
فَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرٗا يَرَهُۥ
Faman ya’mal mitsqaala dzarratin khairan yarah(u)
7. “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seukuran berat biji dzarrahpun, maka kelak orang itu akan mendapati (balasan)nya.”
7. “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seukuran berat biji dzarrahpun, maka kelak orang itu akan mendapati (balasan)nya.”
وَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٖ شَرّٗا يَرَهُۥ
Wa man Ya’mal mitsqaala dzarratin syarran yarah(u)
8. “sedangkan barangsiapa yang melakukan kejahatan seukuran besar biji dzarrahpun, maka kelak orang itu akan melihat (balasan)nya tersebut.”
8. “sedangkan barangsiapa yang melakukan kejahatan seukuran besar biji dzarrahpun, maka kelak orang itu akan melihat (balasan)nya tersebut.”
Pada ayat 2 anda bayangkan TANAH
terbelah dimana mana menelan semua bangunan dan apa saja yang ada
diatasnya serta mengeluarkan isi bumi berupa lumpur, uap panas dan api
serta asap hitam , anda tentu bisa merasakan kengeriannya.
Ayat 3 dimana mana manusia saling
bertanya ada apa gerangan, mengapa bumi jadi seperti ini demikian
seterusnya anda bisa bayangkan dan rasakan ayat ayat selajutnya dengan
imajinasi dan perasaan anda.
Teknik seperti diatas bisa anda gunakan
untuk ayat ayat lainnya , insya Allah semua ayat yang anda baca akan
membekas dihati anda . Apa lagi jika anda bisa membaca dengan tartil dan
menguasai irama serta tajwid dengan benar , anda akan merasakan nikmat
yang tiada tara. Anda akan merasakan betapa dahsyatnya al Qur an
tersebut. Anda tidak akan menganggap ayat quran sebagai suara angin
lalu lagi.
Teknik seperti ini juga bisa anda
lakukan ketika ,membaca Ayat Qur an didalam shalat , sehingga anda bisa
khusuk dalam mengerjakan shalat. Sholat dua rakaat selama 30 menit
kadang kala tidak terasa capeknya. Anda akan asyik dan khusuk didalam
shalat anda.